Rektor UIN:
Kita tak Kompromi dengan Kecurangan
Rektor UIN: Komaruddin Hidayat |
Jakarta, (IP) - Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Komarudin Hidayat mengatakan, jika ada praktik kecurangan
dalam proses pemilihan presiden (pilpres) maka harus diproses secara hukum.
"Karena kita tidak ada kompromi dengan kecurangan," tandas Komarudin di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu (23/7/2014).
"Karena kita tidak ada kompromi dengan kecurangan," tandas Komarudin di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu (23/7/2014).
Menurut dia, para elite politik
harus menurunkan tensi politi pasca pilpres.
"Toh kalau ada kisruh biar di lokalisir elite parpol, dan selesaikan secara jalur hukum dan percayakan pada konstitusi negara," ujarnya.
"Toh kalau ada kisruh biar di lokalisir elite parpol, dan selesaikan secara jalur hukum dan percayakan pada konstitusi negara," ujarnya.
"Saya juga hargai Pak Prabowo.
Kalau Pak Prabowo bisa menunjukkan ketidakadilan, kecurangan, tunjukan ke
hukum," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Komisi
Pemilihan Umum telah menetapkan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih
Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pilpres 9 Juli lalu. Pasangan nomor urut dua
itu memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15%.
Sedangkan pasangan capres/cawapres
Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85%.
Namun, sebelum penetapan pemenang
pilpres itu, Prabowo menyatakan menolak seluruh proses rekapitulasi suara
karena diduga terdapat kecurangan. Dia menilai penyelenggaraan pilpres cacat
hukum. Melalui tim hukumnya, Prabowo-Hatta berencana mengajukan gugatan hukum
ke Mahkamah Konstitusi. (IDK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar