Tanggal
17 Mei 1977, lahirlah seorang bayi laki- laki yang diberi nama Suasana Nikmat
Ginting, oleh kedua orang tuanya Firdaus Ginting (ayah) dan Nimpan Barus (ibu),
keduanya masih diberikan Allah nikmat dan kehidupan di dunia ini.
Di balik nama
yang diberikan kepadanya, sesungguhnya memiliki arti dan harapan yang sangat
dalam dari ke dua orang tuanya saat berusia 9 tahun mendapat hidayah dari
Allah untuk memeluk agama Islam.
Menurut orang tua Ginting, nama itu merupakan
bagian dari perjalanan hidupnya, sejak dalam kandungan hingga pertama sekali
menghirup udara di nusantara ini.
Sejak awal hingga dilahirkan, orang tuanya selalu bahagia, apa yang
dicita- citakannya tercapai dan suasana hati pun begitu nikmat.Setidaknya itu lah yang melatarbelakangi nama
Suasana Nikmat diberikan kepadanya.
Namun, di sisi lain yang menjadi hal yang penting adalah, bagaimana keteguhan
dan keyakinan hati dari dua orang tua Ginting yang mendapat hidayah. Dari
perjalanan hidup mereka yang pada saat itu banyak mendapatan tantangan dan
penolakan dari keluarga besarnya.Bahkan hingga ke sisi material, kedua orang tua
Nikmat Ginting sama sekali tak mencicipi harta warisan dari nenek dan kakek
Ginting. Padahal, dari ke dua pihak kakek dan nenek Ginting dikenal tuan tanah
di kampung berastagi.
Dengan mulai dari titik nol dan bermodalkan
semangat dan keyakinan yang kuat orang tua Nikmat Ginting dengan jatuh bangun
dan tertatih mampu membesarkan 5 saudaranya serta menyekolahkannya.Melihat perjuangan orang tuanya, Nikmat Ginting
usai tamat pesantren Purba Baru (Musthofawiyah) Tapsel, bertekad melanjutkan
studi S1 di IAIN Sumut. Keinginan tersebut didukung kedua orang tua dan
saudara-saudara Ginting.
Dengan semangat yang tinggi S1 dilalui dengan
sukses di tahun 2003.Namun, saat Ginting ingin melanjutkan S2, ia harus
mengalah dengan waktu. Sebab, kondisi ekonomi keluarga saat itu tidak
mencukupi.Semua itu dijalani Nikmat Ginting dengan sabar dan
ikhlas. Hingga pada tanggal 12 Juni tahun 2005, Nikmat Ginting diberikan jodoh
oleh Allah Subhana Wata'ala dengan Nur Fadhilah Nasution SPd, seorang perempuan
yang sholeh dan taat dengan ajaran agama Islam.
Perjalanan hidup tidak semanis dalam drama film.
Mereka harus melalui berbagai hambatan dan rintangan. Baik kesehatan, ekonomi
dan perjuangan lainnya.Namun dengan tekad dan semangat yang kuat, Nikmat
Ginting bersama istrinya Nur Fadhilah Nasution dikarunia Allah Subhana Wata'ala
seorang anak perempuan yang mereka beri nama Hasna Azizah Ginting. Kini usia
Hasna Azizah Ginting sudah 10 tahun dan sudah kelas 5 SD di Madarasah Nurul
Amaliyah Pematangsiatar.
Namun, keinginan untuk melanjutkan S2 muncul
kembali. Dan dengan mengucapkan Bismilah, dan dukungan istri dan anak, Ginting
melanjutkan studi yang kemarin sempat tertunda.Ginting dan istri dengan bersusah payah jatuh bangun akhirnya
menyelesaikan S2 di PPs IAIN Sumut pada tahun 2012.
Perjuangan untuk menyelesaikan S2 menjadi catatan
penting, sebab, di akhir saat mau meja hijau, Ginting harus dirawat di rumah
sakit bersama istri tercinta. Mereka berdua harus satu kamar dan sama- sama-
sama diinfus.Tapi dengan semangat yang membaja dan dorongan untuk bangkit yang
begitu kuat, maka Ginting harus mengikuti ujian akhir.
Dia menyadari, bahwa keberhasilan tidak harus
ditunggu, melainkan harus direbut.Pada pagi hari, saat dokter datang, maka Ginting bermohon kepada dokter agar
memberi izin untuk melepaskan jarum infus yang masih ada di pergelangan
tangannya.Dengan heran sang dokter bertanya, mengapa harus
dilepas? Nikmat dengan perlahan menjelaskan kepada dokter, bahwa sebelum dia
dirawat di rumah sakit Grand Medistra Lubuk Pakam ini, dia sudah menjadwalkan
akan sidang meja hijau dan sidang itu adalah esok harinya.
Dirawat: Saat dirawat di RS Grand Medistra Lubuk Pakam. |
Alhamdulillah, saat ujian, ternyata campur tangan
Tuhan pada saat itu sungguh terasa, sehingga ujian berjalan dengan baik dan
lancar.Akhirnya Nikmat Ginting dapat menyelesaikan S2 dengan nilai amat baik.Tak
kapok dengan onak duri, jatuh bangun dan rintangan lainnya, Nikmat Ginting
malah ingin langsung melanjutkan studi S3.
Namun,
kembali dengan situasi dan kondisi ekonomi
membuat Ginting harus mengurungkan niatnya.Hingga akhirnya, awal tahun
2016
Nikmat Ginting mengucapkan "Bismillah" dan melanjutkan S3 di UIN Sumut.
Dengan senang hati, tanggal 02 Agustus diumumkanlah Suasana Nikmat
Ginting lulus
ujian masuk S3 di UIN Sumut.
Di sini Ginting mengatakan, kelulusan dan
kesuksesannya nanti menyelesaikan S3 di UIN Sumut ini akan dihadiahkan kepada
seluruh anak- anak muda di negeri ini. Khususnya kepada anak muallaf dari suku
Karo. Semoga Hidayah yang mereka dapat dari Allah Subhana Wata'ala bisa mereka
pertahankan dan diperjuangkan.
Saat Pembekalan Percepatan S3 |
Sebagaimana semangat dan perjuangan Ginting dan
kedua orang tuanya yang tidak kenal lelah dan pantang menyerah dengan berbagai
kekurangan, kelemahan serta ratusan aral dan rintangan yang menghadang."Mudah-
mudahan ini bisa menjadi salah satu semangat bagi mereka yang di luar sana,
yang ragu dan bimbang. “La Tahop Wala Tahzan Innallaha Ma'ana.. (Jangan takut
dan jangan gentar, Sesungguhnya Allah Bersama Kita.. ) " Ujar Suasana
Nikmat Ginting seraya mohon doa agar dia sukses menyelesaikan S3nya di UIN
Sumut dengan baik.Amin y Robbal 'Alamin.***