Teks foto:Pemerhati Kepolisian Malik Assalih Harahap, diabadikan bersama Kapoldasu Irjen Pol Agus Andrianto, Jumat (28/9), usai bertemu Kapolda Sumut di ruang kerjanya.IST |
Malik Assalih Harahap:
Tumpas Premanisme, Masyarakat Harus
All Out Dukung Kapoldasu
Medan, (IP)-
Pemerhati Kepolisian Sumut Malik Assalih Harahap memberikan apreasiasi atas
keberanian dan nyali dari Kapoldasu Irjen Pol Agus Andrianto dalam
Pemberantasan Premanisme di Sumatera Utara.Program Kapoldasu ini 'wajib'
didukung semua pihak dan masyarakat Sumatera Utara.
"Kita sangat salut dan bangga atas kinerja
Kapoldasu Irjen Pol Agus Andrianto, sejak dilantik menjadi Kapolda Sumut
langsung buat Gebrakan dengan seruan pemberantasan Premanisme, bahkan, langsung
turun kelapangan menertibkan berbagai sarang preman seperti, terminal amplas,
yang selama ini sarang preman, menertibkan pos lalu lintas dan pos OKP yang
ditrotoar yang mengganggu pejalan kaki," ujar Pemerhati Kepolisian Malik
Assalih Harahap, jumat, (28/9), usai ketemu Kapolda Sumut di ruang kerjanya.
Dia menambahkan, preman harus diberantas sari berbagai
sendi perekonomian yang sudah banyak dikuasai preman, bahkan juru parkir pun
dikuasai preman. Ditegaskannya, dimana-mana preman selalu meresahkan
masyarakat, bahkan untuk membangun rumah sendiri pun harus menyetor uang
keamanan, kalau tidak para tukang yang bekerja tidak nyaman bekerja. KK Kondisi
ini sangat ironis, padahal ada Polri sebagai aparat keamanan. "ini lah
yang mau ditegakkan Kapolda Sumut, negara harus dibuat berwibawa dan negara
tidak boleh kalah dengan preman," Ujarnya.
Malik Menambahkan, bukankah yang dilakukan Kapoldasu
itu sudah sangat tepat. Bahkan lebijakan Kapoldasu sangat dikatakan punya
keberanian, karena berhadapan dengan preman. Ini harus memiliki keberanian
dan nyali," tegasnya.
Pati polri yang sudah malang melintang di bidang
Reserse ini, sudah mewakafkan jabatannya untuk menjaga kamtibmas di Sumut.
Namun yang terpenting saat ini dukungan masyarakat, sebab, selama ini
masyarakat mengeluhkan tentang maraknya premanisme di Sumut khususnya kota
medan.
Inilah saat yang tepat ketika beliau jadi Kapolda
Sumut dan komit membasmi preman, masyarakat harus bersuara, stakeholder lain
harus bersuara, para aktifis mahasiswa dan Tokoh masyarakat harus bersuara dan
lainnya harus bersuara, karena beliau sudah menabuh gendang perang terhadap
preman.
" Logikanya, kalau ini juga tidak ada dukungan
masyarakat terhadap Kapoldasu, berarti masyarakat menginginkan keberadaan
preman masih tetap ada," ujar Malik Assalih Harahap yang juga Ketua
Penasehat Gemasu(Gerakan Mahasiswa Sumut).
Malik yang juga Wasekjend DPP BKPRMI(Badan Komunikasi
Pemuda Remaja Masjid Indonesia) mengatakan sejak beliau dilantik, beliau
mengajak masyarakat untuk sama sama menjaga kekondusifan, bahkan beliau sudah
beberapa kali makan bersama dengan para tukang becak dihalaman Mapoldasu dan
Lapangan Merdeka sekaligus rasa syukur atas dilantiknya beliau jadi
Kapolda.
" saya dan keluarga, menunjukkan rasa
hormat atas sikap rendah hati dan kesadarannya bahwa jabatan itu tidak
kekal. Bahkan undangannya kepada para bilal mayit, nazir mesjid, penggali kubur
untuk syukuran atas dilantiknya jadi Kapolda merupakan rasa berbagi dan
kepedulian yang tinggi. Dan ini dilakukan karena dengan begitu kita akan diajak
mengingatkan kematian dan supaya rendah hati dan pekerjaan mereka itu sangat
mulia. Apa yang dilakukan Pati Polri Akpol 1989 kelahiran 16 Februari 1967 ini
patut diapresiasi, dan akan meningkatkan trust terhadap Polri. Trust pada
polri, ini sudah tepat dengan program Kapolri melalui Promoter," ujar
Malik yang juga mantan aktivis Mahasiswa ini.(GNT)