Lima dosen STIT Al-Hikmah Tebingtinggi Lulus Serdos
Medan, (IP)- Perkembangan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hikmah Tebingtinggi, setahun belakangan ini mengalami peningkatan yang signifikan. Pasalnya, saat kepemimpinan Perguruan (PT) Swasta ini dipimpin Ficki Padli Pardede, berbagai pembangunan baik sarana dan prasarana dan prestasi Dosen maupun mahasiswa terus ditorehkan.
Kondisi tersebut bisa dilihat dari kesuksesan Ficki berhasil memperjuangkan kampus milik Yayasan Perguruan Tinggi Islam Al-Hikmah (Yaspetia) Medan tersebut, berhasil menghantarkan 5 dosen STIT Al-Hikmah Tebingtinggi lulus serdos tahun 2018. Selain itu juga sukses memperjuangkan puluhan beasiswa Bidik Misi untuk STIT Al-Hikmah Tebingtinggi . Dan kondisi itu tercatat baru pertama kalinya diperoleh sejak berdirinya kampus tersebut.
Menariknya, dari pengumuman Keputusan Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Islam Tahun 2018, tercatat kalau untuk Sumatera Utara, Kampus STIT Al-Hikmah paling banyak dosennya yang lolos sertifikasi tahun ini.
“Alhamdulillah, sekarang kampus kita telah menambah dosen tersertifikasi, kalau kemarin tebilang minim dosen kita yang disertifikasi, sekarang sudah tambah, jadi 5 orang,” kata Ficki Padli Pardede di Kampus Al-Hikmah Tebingtinggi, kemarin.
Lebih lanjut, dikatakan Ficki, 5 dosen yang telah mendapat sertifikasi tersebut adalah, Firmansyah, Ficki Padli Pardede, Ahmad Ibrahim Hasibuan, Suasana Nikmat Ginting dan Abdul Khalik. “Dengan lulusnya dosen-dosen sertifikasi di kampus kita ini, maka sangat diharap proses belajar dan mengajar akan semakin baik. Artinya dosen selain telah memenuhi syarat akademik, juga dipandang sudah cakap untuk mendidik di tingkat mahasiswa,” tukas Ficki.
Dia juga merinci, kalau untuk kelulusan dosen sertifikasi di seluruh kampus yang ada di Sumatera Utara, Kampus STIT Al-Hikmah yang paling banyak. “Ini tentunya prestasi kita semua, karena tanpa kemampuan dosen dan disertai dengan tenaga birokrasi kita yang telah menguasai Teknologi Informasi (IT), itu semua tidak akan terwujud,” bebernya.
Selain itu, bilangnya, terhadap dosen-dosen yang belum lulus sertifikasi diharapkan agar bersabar. “Dan yakinlah bila anda sungguh-sungguh. Allah juga tidak akan diam karena itu janji Nya yang disampaikan lewat Nabi Muhammad,” urai pria yang ketika kuliah dulu pernah menjadi pentolan organisasi kemahasiswaan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Menutup pembicaraannya, dia tak lupa mengucapkan terima kasih terhadap masyarakat, karena kampus ini dijadikan salah satu pilihan pavorit untuk mempercayakan anaknya belajar di sini. Tanpa mereka ini semua tak akan terwujud,” tutup pria yang mempunyai moto hidup ‘Mewakafkan diri untuk Islam’itu. (GNT)
