PPP SUMUT BERGERAK BERSAMA RAKYAT--- Mau Dipublikasikan, Kami Harian_Indonesiapagi.Online Siap Hadir Untuk Anda. Terima Kasih. BUKTIKAN.....!---DIJUAL HP SECOND, MOBIL SECOND, DAN SEPEDA MOTOR SECOND MURAHHH....HUB:085837686014---MAU BERDISKUSI TENTANG JURNALIS, POLITIK DAN AGAMA HUBUNGI MAHASISWA S3 PPs UIN SUMUT SUASANA NIKMAT GINTING, MA DI NOMOR HP 081396100099---KESEHATAN ITU PALING UTAMA. JAGA KESEHATAN DENGAN MADU HITAM" SILAHKAN PASANG IKLAN BARIS ANDA DI SINI, HUB. Hp: 081396100099

Kamis, 07 Februari 2019

DPW PPP Sumut Kutuk Keras Pemukulan Ustad Nursarianto


DPW PPP Sumut Kutuk Keras Pemukulan Ustad Nursarianto


* LBH DPW PPP Sumut Diperintahkan Beri Bantuan Hukum Bagi Ustad Korban Pemukulan

 
Medan, (IP)- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)  Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  Sumut mengutuk keras aksi pemukulan ustad Nursarianto, kemarin, yang disinyalir dilakukan oleh oknum bermata cipit, di Jalan Mandailing Medan.
Akibat dari pemukulan tersebut ustad Nursarianto mengalami luka dan pendarahan. Dan itu kita anggap sebagai perlakuan yang keji, sadis dan dan melanggar hukum.
"Kita minta aparat penegak hukum agar segera mengambil tindakan hukum atas kasus ini. Ini bukan negara bar- bar," ujar Ketua DPW PPP Sumut Drs. Yulizar Parlagutan Lubis, MPsi, didampingi Sekertaris Jafaruddin Harahap Msi, Bendahara PPP Jonson Sihaloho SHi, dan pengurus lainnya , di Medan, Jum'at (8/2).
Menurut Ketua PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis, kasus ini harus segera diproses sampai tuntas. Jangan sampai ada ustad- ustad diperlakukan keji di negara yang berdasarkan hukum. Apalagi ini dalam agenda nasional, atau tahun politik, ini bisa menciptakan situasi yang tidak  kondusif khususnya di Sumatera Utara.
"Kita akan tetap tampil di depan untuk membela para ustad yang diperlakukan tidak sesuai dengan hukum. Karena negara kita negara yang berlandaskan hukum, ingat negara ini bukan negara bar- bar" tegas Ketua PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis (Puli).
Bentuk dari kepedulian DPW PPP Sumut, menurut Yulizar Parlagutan Lubis, sudah memerintahka LBH DPW PPP Sumut agar menangani kasus pemukulan tersebut.
"Kita minta LBH DPW PPP untuk menindak lanjuti kasus tersebut," ujar Ketua DPW PPP yang akrab dipanggil Puli.
Sampai berita ini diterbitkan, pantauan wartawan, kader dan simpatisan PPP sudah menemui ustad Nursarianto dan ada yang sudah bersiaga untuk melakukan pembelaan di rumah ustad Nursarianto.
Sebab, ustad Nursarianto merupakan pengurus DPW PPP Sumut dengan  jabatan Wasek. majelis Pakar DPW PPP.
Adapun kronologis, kejadiannya  sebagaimana yang sudah dilansir media, seorang bermata sipit diduga memukul Ustad Nursarianto di Jalan Mandailing, Medan, pada Kamis (7/2), sekitar pukul 17.00. Tak terima atas perlakukan pelaku, korban melaporkan kasus ini ke Polsek Percut Sei Tuan, Medan.
Hingga Kamis malam, Nursarianto  bersama sejumlah warga masih berada di Polsek Percut Sei Tuan. Polisi  masih memproses pengaduan Nursarianto.
Namun untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, proses penanganan kasus ini dipindah ke Polrestabes Medan. Sumber yang layak dipercaya menyebutkan, kedua pelaku sudah diamankan petugas.
Warga Jalan Mandailing dan sekitarnya sempat berkumpul di sekitar ruko (rumah toko) milik pelaku di Jalan Pukat 1, Medan, namun pihak berwajib bertindak cepat mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diiginkan. Hingga Jumat dini hari (8/2), ratusan aparat masih berjaga-jaga di sekitar ruko tersebut.
“Tolong bantu saya,” tulis Nursarianto di akun facebook-nya. Ia juga memposting foto berpeci haji dengan luka di pelipis kiri berkucur darah.
Luka tersebut sudah divisum di RS Haji Medan sebagai pelengkap laporan ke polisi. Sejumlah kerabat dan warga tampak ikut mendampingi sang ustad selama di visum dan sepanjang diperiksa pihak penyidik polsek.
Menurut Nursarianto, sore itu ia baru saja rapat dengan guru-guru Madrasah Muhammadiyah di Jalan Mandailing, Kecamatan Bantan Timur, Medan sebagai persiapan Pekan Olahraga dan Seni Diniyah.
Karena ada persyaratan yang tertinggal di rumah, dia izin pulang sebentar mengambil  berkas tersebut. Ketika melintas di Jalan Mandailing, Nursarianto melihat seorang murid madrasah NU sedang dikejar anjing milik etnis keturunan.
“Saya turun dari sepeda motor yang saya kendarai, dan menegur si pemilik hewan agar tidak melepas anjingnya secara sembarangan,” ujar Nursarianto.
Mendengar ucapan itu, si perempuan pemilik anjing menjawab, “Anda siapanya?”
“Saya manusia yang enggak tega ada anak madrasah di kejar anjing sampai ketakutan,” jawab Nursarianto.
Lalu, terjadilah adu mulut. Sejumlah warga pun coba melarai, namun si pemilik anjing makin gusar.
Sesuai sasaran pemuda setempat, Nursarianto meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). “Saya menghindar ke Jalan Mandala, tapi sepeda motor saya terpaksa ditinggal di TKP untuk menunggu suasana reda,” katanya.
Ternyata tak lama kemudian, si perempuan datang bersama seorang lelaki yang diduga anaknya,  langsung menyerang Nursarianto. Disaksikan sang ibu, lelaki bermata sipit itu memukul korban sehingga terjadi pendarahan di sekitar pelipis kanan.
Warga berharap polisi bertindak profesional menangani kasus ini sebab tindakan yang dilakukan pelaku merupakan bentuk aksi main hakim sendiri dan potret arogansi.(GNT/Net)

Selasa, 05 Februari 2019

Statemen RG Kitab Suci adalah Fiksi Dinilai Sebagai Penistaan Agama

Statemen RG Kitab Suci adalah Fiksi Dinilai Sebagai Penistaan Agama

* Dukung Upaya Penegakan Hukum

Medan, (IP)- Statemen Dosen Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung di salah satu media televisi beberapa waktu lalu semakin mendapatkan banyak kecaman, sebab, statemen RG yang mengatakan "Kitab suci adalah fiksi" dinilai sebagai tindakan penistaan agama dan dipastikan salah oleh guru besar  Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof. Dr.H Ramli Abdul Wahid

Menurut Prof. Dr.H Ramli Abdul Wahid, guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara bahwa, Alquran adalah kitab suci ummat Islam yang diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad Saw, dan karena Alquran adalah Wahyu yang diturunkan maka Alquran tidak fiksi. Dimana pemahaman fiksi itu adalah ciptaan manusia atau sastrawan yg menulisnya. Sedangkan Alquran tidak hasil cipta dari manusia.
"statemen RG yang mengatakan kitab suci itu adalah fiksi, secara gamblang termasuk penghinaan dan penistaan terhadap agama," ujar Ramli Abdul Wahid yang juga Ketua Bidang Fatwa MUI Sumut.

Namun secara kelembagaan dirinya sebagai ketua komisi fatwa di MUI Sumut akan  membawa rapat terkait ungkapan RG tersebut yang mengatakan Kitab Suci adalah Fiksi.

Bahkan ditegaskan Ramli Abdul Wahid, ungkapan RG ini dinilainya bisa mengganggu  ummat Islam ditingkat awam yang pemahamannya kurang terdepenisi dengan baik. " Hal yang mengganggu itu bisa terbangun pemahaman  tentang Alquran itu bisa jadi fiksi padahal jelas Alquran kitab suci yang diwahyukan Allah kepada Muhammad sebagai Rasulullah," ujarnya.

Dikatakan Ramli Abdul Wahid, jikalau ada orang Islam yang mengatakan Alquran sebagai kitab suci ummat Islam merupakan kitab suci fiksi, maka menurut Ramli orang tersebut  akan mendapatkan dosa besar," ujarnya.

Sementara itu Calon Anggota DPD RI asal Sumut Abdul Hakim Siagian saat ditanya terkait hal tersebut mengatakan, pertama, statemen dari RG yang mengatakan Kitab Suci adalah Fiksi itu masih dalam etik akademisi. Oleh karena ini jika dipandang dari kaca mata etik, menurutnya perlu RG ini diproses dulu dalam kerangka etik sehingga tidak kita terlalu cepat menilai salah," ujarnya.

Sedangkan yang kedua, terkait persoalan proses hukum, Abdul Hakim Siagain mendukung  upaya proses hukum yang lagi dilakukan aparat penegak hukum terhadap RG. Apalagi, terkait persoalan ini ada yang merasa dirugikan.
" Kalau proses hukum sekarang harus kita dukung supaya tuntas. Sebab ada yang merasa dirugikan dan tujuannya dari proses hukum adalah penegakan hukum, bukan politik," ujarnya.(GNT)